BARLEYGRASS-INFO-ZONE - Kalimat di atas sebagai informasi yang hendak kedengar di Suroboyo Bis tiap akan ke arah halte seterusnya, dan kebenaran ini kali penulis melalui salah satunya halte yang ada di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya Barat. Info perberhentian seterusnya dihidangkan dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Suroboyoan (Bahasa Jawa-Surabaya).
Siapa sich yang tidak paham berkenaan Suroboyo Bis? Kemungkinan untuk mayoritas masyarakat kota Surabaya, nama ini tidak asing dalam telinga mereka. Transportasi khalayak yang disahkan oleh Ibu Tri Rismaharini (Walikota Surabaya) pada April 2018 ini menjadi satu diantara angkutan umum yang termasuk cukuplah unik.
Ya, disebutkan unik karena warga bisa memakai transportasi khalayak ini cukup dengan menggantikan sampah plastik. Tetapi, tidak sembarangan sampah plastik yang dapat ditukar. Untuk sekali jalan dengan durasi waktu lebih kurang sepanjang 2 jam, warga bisa menggantikan 10 gelas sampah air minum paket plastik, atau 5 botol sampah air minum paket memiliki ukuran sedang, atau 3 botol sampah air minum paket besar.
Suroboyo Bis ini sebagai hasil kolaborasi di antara Pemerintahan Kota Surabaya dengan beberapa dinas di bawah korps-nya, seperti Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang bekerja dalam soal operasional Suroboyo Bis dan Dinas Kebersihan dan Tata Ruangan Kota Surabaya dalam soal pengendalian sampah plastik yang dihimpun dari penumpang Suroboyo Bis.
Bus yang mempunyai panjang 12 mtr. dan lebar 2,4 mtr. ini didatangkan oleh Pemerintahan Kota Surabaya sebagai salah satunya jawaban untuk menangani beragam jenis persoalan yang ada di beberapa kota besar, seperti tingginya angka kecelakaan jalan raya, tingginya angka kemacetan, dan tingginya angka sampah, terutamanya sampah plastik sebagai perhatian khusus Pemerintahan Kota Surabaya.
Merilis DW Indonesia, pengembangan sosial ini sebagai salah satunya taktik untuk kota yang memiliki status sebagai kota paling besar ke-2 di Indonesia untuk capai salah satunya sasaran tekadusnya yaitu bebas sampah plastik di tahun 2020.
Design exterior dari Suroboyo Bis sendiri dikuasai warna merah dan Patung Suro dan Boyo ‘dihadirkan' berbentuk contoh di bagian belakang ke-2 segi bus ini.
Dan untuk interiornya, dipenuhi oleh jejeran bangku berwarna-warna yang berjejer rapi. Bangku penumpang didatangkan dengan berwarna-warna bukan tanpa argumen. Pewarnaan itu mengkategorisasi penumpang yang memiliki hak duduk sesuai ‘warnanya'. Bangku warna oranye diperuntukkan untuk penumpang umum, bangku warna merah muda diperuntukkan khusus untuk penumpang wanita, dan bangku warna merah diperuntukkan untuk beberapa penyandang disabilitas dan ibu hamil.
5 TUJUAN REKREASI DI PERLIS, NEGARA SISI PALING KECIL DI MALAYSIA
ADA MONUMEN KEYBOARD, INI 5 REKREASI MENARIK DI YEKATERINBURG-RUSIA
Bukan hanya hanya itu, tiap armada Suroboyo Bis diperlengkapi dengan CCTV sekitar 15 buah untuk memberi perasaan aman untuk beberapa penumpang Suroboyo Bis. , setiap tiang penyangga disiapkan tombol genting yang berperan bila terjadi keadaan yang tidak diharapkan.
Lintang, yang profesinya sebagai mahasiswa di salah satunya kampus swasta di Surabaya sebagai salah satunya penumpang Suroboyo Bis bersama dengan penulis. Ia ketahui ada Suroboyo Bis lewat sosial media Instagram dan sebagai pengalaman yang pertama untuknya untuk coba bus ini. Menurut dia, karena ada Suroboyo Bis ini, sampah-sampah plastik yang dibuang dengan sia-sia bisa digunakan untuk pergi dari 1 tempat ke arah tempat yang lain.
Selanjutnya, Ayu yang profesinya sebagai ibu rumah-tangga mengaku seringkali memakai Suroboyo Bis untuk perjalanan setiap hari. Menurut dia, Suroboyo Bis sudah jadi satu jawaban untuk warga umumnya yang mempunyai stigma negatif mengenai bus yang kotor dan tidak terurus, bisa terpungkiri karena ada sarana ini. Dan, sampah botol plastik yang dipakai sebagai alat pembayaran membuat sampah plastik yang menimbun di tempat tinggalnya jadi menyusut.
Bapak Tri Lesmono yang profesinya sebagai driver Suroboyo Bis juga mengaku jika dengan kehadiran bus ini, warga jadi benar-benar semangat dalam memakai transportasi khalayak dan berpengaruh pada pengurangan sampah plastik.
Ya, memanglah tidak bisa disangkal kembali jika lewat salah satunya hasil pertimbangan Bu Risma yaitu Suroboyo Bis sudah ambil sisi dalam jadikan kota Surabaya pelan-pelan sebagai kota hijau yang bebas akan sampah plastik. Dan, latih pola pikir masyarakat kota Surabaya dalam kurangi sampah plastik yang menimbun di dalam rumah mereka.
Baca juga : MEMERINGATI 68 TAHUN PENDAKIAN PERTAMA, 7 BUKTI UNIK GUNUNG EVEREST